National Workshop Penulisan Buku di Tawangmangu

Belajar itu terkadang harus dipaksa

Karena dipaksa itu akan menghasilkan karya. Hal tersebut menengingatkan saya bahwa Prinsip percepatan mengalahkan kesempurnaan itu memang benar adanya. Sesempurnanya karya yang kita buat toh masih di edit juga oleh editor. Akan tetapi membuat karya juga tidak boleh asal-asalan.

 

Memunculkan ruh ketika menulis sebuah karya itu penting

Ruh itu akan menciptakan rasa. Ketika kita membuat karya dengan rasa maka pesan yang akan kita sampaikan akan dipahami oleh pembaca.  Selain membutuhkan konsentrasi yang tinggi juga jiwa kesensitifitas atau kepekaan dalam menulis. Menulis itu lebih berarti daripada hanya mengkonstruksi pemikiran.Ketika kedua hal tesebut disatukan akan melahirkan karya karya yang berbobot dan berkualitas. Jadi menulis itu tidak sebatas pemikiran tapi menuangkan konstruksi pemikiran dalam sebuah tulisan/karya.

 

Baca Juga : Mengajak anak gemar membaca sejak SD

 

Menulis dapat berawal dari hal-hal yang kita lakukan.

Misal ketika ada sebuah moment di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Momen di Sekolah banyak sekali cakupannya seperti ketika supervisi, anak mengalami peningkatan atau perubahan dari biasanya atau kejadian-kejadian yang lainnya.

Mari kita ungkapkan setiap momen spesial kita dimanapun dan kapanpun melalui tulisan. Siapa tau ketika kita membaca kembali apa yang kita tuangkan akan mengingatkan betapa bahagianya kita saat itu. Tidak hanya itu bisa jadi apa yang kita tuliskan akan memberikan inspirasi atau manfaat bagi orang lain.

Tawangmangu, 09-11 November 2017

Oleh: Wahyu Nurul Mubarokah, S. Pd